Saturday, June 9, 2007

model perawatan komunitas


PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dalam kontek ini keperawatan komunitas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dimana sifat asuhan yang diberikan adalahb umum dan menyeluruh. Lebih banyak tidak langsung dan diberikan secara terus menerus melalui kerja sama. Fokus dari asuhan keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dengan penekanan pada pencegahan penyakit, peningkatan dan mempertahankan kesehatan.
Pendejatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang digunakan untuk penyelesaian masalah adalah melalui pendidikan kesehatan, penerapan teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah.

1. Tahap – tahap proses keperawatan komunitas

a. Pengkajian
Kumpulan individu/ keluarga di komunitas merupakan “Core“ atau inti dari asuhan keperawatan komunitas yang meliputi : demografi, populasi, nilai- nilai, keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatannya, serta dipengaruhi pula oleh delapan sub sistem komunitas yang terdiri dari : fisik dan lingkungan perumahan, pendidikan , keselamatan dan transportasi , politik dan kebijakan pemerintah, kesehatan dan pelayanan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
Semua aspek tersebut perlu dikaji melalui pengamatan langsung ke masyarakat dengan klien (Winshield survey) dimana perawat komunitas melakukan pengamatan dengan berkeliling wilayah dan menggunakan semua panca indranya dalam melakukan observasi, ditunjang pula dengan data statistik wilayah dan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat dan kader kesehatan.

1. Koleksi data kelompok/ komunitas
a) Sebagai data inti :
1) Usia yang berisiko
2) Pendidikan
3) Jenis kelamin
4) Pekerjaan
5) Agama
6) Keyakinan
7) Nilai – nilai
8) Riwayat komunitas, yang dapat merupakan stressor timbulnya gangguan

b) Data tentang subsistem yang mempengaruhi kelompok / komunitas :
(Model Betty Neuman)

1) Physical Environment : Perumahan yang dihuni penduduk, apakah penerangan, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk
2) Education : ( Status pendidikan, sarana pendidikan ) apakah dapat digunakan untuk peningkatan pengetahuan
3) Safety & Transportation : ( Pelayanan perlindungan: kebakaran, polisi, sanitasi; Transportasi : berupa jalan dan sarana angkutan ) dilingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress
4) Politics & Government: Politik dan kebijakan pemerintah ( tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan lain-lain ) apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan
5) Health & Social services : ( PKK, Karang taruna, panti , LKMD, Posyandu dan lain-lain ) apakah tersedia untuk melakukan deteksi dini pada gangguan / merawat / memantau apabila gangguan sudah terjadi.
6) Communication : ( Formal : koran, radio, TV ; informal : papan pengumuman, poster dan sebagainya )apakah sarana komunikasi dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet yang diberikan kepada komunitas.
7) Economics : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional / individu/ bulan ) dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.
8) Recreation : apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau oleh komunitas.
Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress


Langkah pengkajian :

a. Mengumpulkan data primer

Dilakukan melalui kegiatan :
1. Wawancara dengan :
- masyarakat
- tokoh masyarakat
- kader
- aparat kelurahan / desa
- pemda setempat
2. Observasi tentang :
- Norma
- Nilai
- Keyakinan
- Struktur kekuatan
- Proses penyelesaian masalah
- Dinamika kelompok masyarakat
- Pola komunikasi
- Situasi/ kondisi lingkungan wilayah
3. Rembug desa dan atau survey mawas diri bersama masyarakat
4. Melakukan pengukuran langsung data kesehatan masyarakat

b. Mengumpulkan data sekunder:
Dilakukan dengan cara mencatat data dan informasi dari sumber yang relevan untuk wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.misalnya catatan kelahiran, kematian, cakupan pelayanan.

c. Membahas data yang terkumpul
Kegiatan yang dilakukan yaitu Lokakarya mini atau pertemuan khusus pada forum koordinasi. Melalui pembahasan ini dirumuskan masalah serta mencari penyebabnya.

2. Analisa data
Tujuan :
- menetapkan kebutuhan komuniti
- Menetapkan kekuatan
- Mengidentifikasi pola respon kesehatan
- Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

Cara mengkategorikan data :
- Karakteristik demografi
- Karakteristik geografi
- Karakteristik sosial – ekonomi
- Pelayanan dan Sumber kesehatan

3. Diagnosa keperawatan

Contoh :

Community response / Concern/Problem ( Actual or Potential )
Etiologi “ Related to “
Documentation Signs and symptoms “ as evidenced by “
Incomplete immunization status of children at temple elementary
Inadequate communication between parents and school’s staff
School health records at temple elementary
Potensial terjadi diare di RW 01

- sumber air tidak memenuhi syarat
- belum terbiasa melakukan cuci tangan sebelum makan

- data yang mendukung
- indikator kesehatan


d. Perencanaan
Proses :
a) Menyusun / mengurutkan masalah sesuai prioritas
Dalam menentukan prioritas masalah perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, antara lain adalah :
-perhatian masyarakat
-prevalensi
-berat ringannya masalah
-kemungkinan masalah untuk diatasi
-tersedianya sumber daya masyarakat
-aspek politis
b) Menetapkan sasaran dan tujuan
c) Menetapkan strategi intervensi ( Klien & Perawat )
d) Rencana evaluasi

No comments: